Inspirasi

Penuhi Emosi dan Perasaan Untuk Mengalahkan Logika #SalesTips

Pinterest LinkedIn Tumblr

Emosi mengalahkan logika – Pada suatu hari, seorang salesman menawarkan sebuah ponsel kepada seorang manager. Dengan sangat antusias, sales tersebut membeberkan fitur – fitur ponsel yang terdapat pada produk yang dijualnya, sungguh sangat mumpuni! Tetapi sayang, sang manager sepertinya kurang tertarik kepada tawaran ponsel tersebut; ia merasa bahwa ponsel yang dimilikinya masih mencukupi kebutuhannya.

Ketika tidak berhasil menjual ponsel tersebut kepada sang manager, sales tersebut kemudian keluar dari ruangan manager dan tanpa sengaja melihat bahwa ponsel dari para staf yang terletak di meja masing – masing. Meskipun mereknya sedikit berbeda, ternyata sales tersebut menyadari sebuah peluang penting : fitur ponsel yang dimiliki para staf ternyata mirip dengan handphone yang dimiliki oleh manager tersebut. Maka, keesokan harinya, ia datang kembali dan menawari manager tersebut produk ponselnya. 

Salesman tersebut secara tersirat mengatakan bahwa fitur ponsel manager tadi memang masih mencukupi, tetapi ponsel para staf juga memiliki fitur yang sama. Lalu dia pun mengatakan bahwa produk yang dibawanya memiliki fitur yang jauh lebih unggul. Dan tebak apa yang terjadi : Pembelian ponsel oleh sang manager. WOW!

Salesman tersebut tahu benar cara memenuhi kebutuhan emosi dari konsumennya, dan itulah kunci keberhasilannya dalam menjual. Pada kenyataannya, banyak manager yang mengganti ponsel karena anak buahnnya juga menggunakan tipe ponsel yang sama. Faktor emosi ini adalah : TIDAK INGIN DITIRU OLEH ANAK BUAHNYA atau tidak ingin dianggap sama dengan anak buah. Saya kan manager!

Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan Phil Presents dan beberapa studi lainnya, emosi ternyata jauh lebih dominan daripada logika dalam sebuah keputusan pembelian. Dan tebak, rata – rata 84% konsumen itu membeli berdasarkan emosi bukan logika. Dari riset ini kita dapat menyimpulkan bahwa emosi mengalahkan logika hampir dalam setiap keputusan pembelian. Memikirkan kebutuhan konsumen dan juga memperhatikan kebutuhannya dapat membantu kita dalam memahami benar kebutuhan emosi dari konsumen.  Kepandaian kita dalam memainkan pendekatan emosional untuk produk dan jasa ini lah yang pada akhirnya akan membuat kita dapat menjual dengan lebih efektif.

Baca juga : 10 Kata Kata Motivasi Diri untuk Membangkitkan Semangat Dalam Hidup

Dan ternyata faktor emosi ini juga sangat bisa kita terapkan di manapun kita berada loh, termasuk di pekerjaan kita. Kita dapat menyentil emosi dari bos kita dengan menjelaskan jasa – jasa Anda selama ini, sehingga bos kita dapat menyetujui proposal yang kita ajukan dengan lebih mudah. Proposal itu dapat berupa permintaan kenaikan gaji, promosi, ataupun bentuk lainnya. Yang penting jasa yang telah Anda berikan itu adalah real ya Sob :). Selamat mencoba.

Emosi sangat mempengaruhi keputusan pembelian, dibandingkan logika.

Anonim

Write A Comment

Pin It